Desa Kopeng

Kec. Getasan
Kab. Semarang - Jawa Tengah

Info
SISTEM INFORMASI DESA KOPENG

Artikel

SEJARAH DESA KOPENG

Administrator

08 Desember 2024

954 Kali dibuka

Adat istiadat di kopeng masih kental dengan nuasa islam hindu, wali songo demak, dan cina keturunan belanda. Namun seiring terjadinya perubahan mental dan proses keturunan yang terus berkembang maka budaya asli desa kopeng sudah mengalami pergeseran yang semula Ritual sekarang sudah menjadi Kesenian belaka. Banyak ditemukan kesenian di desa ini, seperti Sorengan/ prajuritan, warok'an, kethoprak, dan wayang kulit.

LEGENDA  KOPENG

Legenda nama desa kopeng konon dari cerita turun temurun diceritakan  erat kaitannya dengan keberadaan kerajaan islam di jawa tengah yaitu Demak, Wali songo, Gunung Merbabu, dan Rawa pening di Banyubiru Ambarawa 14 km dari kota salatiga.
Cerita ini di mulai dari seorag kesatria sakti mandara guna dari kerajaan Demak yang bernama Senopati Daraka, dengan pusakanya yang  bernama Kyai kukusan (sebutan puncak muhtar) yang konon kesatria  bertapa di gunung merbabu di dusun yang namanya Dakkan (berasal dari kata Daraka) dan ini ada dan termasuk salah satu nama pedusunan di kopeng di sisi barat gunung merbabu.
Dari wali songo, diceritakan bahwa mereka pernah bertemu dan berkumpul di puncak gunung merbabu yang merupakan gunung tertinggi di jawa tengah, mereka berkumpul untuk menentukan siapa pemimpin dari ke-sembilan wali itu, yang kemudian dimana puncak merbabu itu dabadikan dengan nama "kenteng songo" puncak tertinggi di gunung merbabu.
Kemudian nama Kopeng sendiri berasal dari legenda seorang anak sakti mandraguna berkepala manusia dan  berbadan ular, yang kemudian disebut-sebut bernama Baru Klinting (legenda terjadinya rawa pening) Dia bertapa melingkari gunung merbabu sampai ujung ekor bisa bertemu dengan  kepalanya, agar sempurna ujutnya sebagai manusia dan dengan tujuan bisa diakui oleh ayahnya. Namun dalam proses pertapaanya itu ada usaha-usaha dan gangguan alam serta trik dari sang bapak yang memang tidak mau mengakui sang anak tersebut, yaitu berupa menindih ekor sang ular dengan batu besar sehingga sampai "gepeng" atau pipih, nah dimana konon posisi batu besar yang menindih ujung ekor tersebut berada di bukit sisi utara timur Bumi perkemahan Umbul Songo, tidak jauh dari lokasi Treetop Edventure kopeng berada, dari kejahuan batu besar itu nampak sebagai kaki bukit. Dari nama Gepeng inilah maka di peroleh nama KOPENG saat ini.

 Dan cerita inilah konon menjadi awal mula legenda yang sering di dengar dengan Si bocah dekil sakti dengan sapu lidinya, bernama Baru Klinting dengan rawa peningnya, di banyubiru amabarawa JATENG.

ADAT  RITUAL

Adat nuansa ritual yang masih cukup kental adalah Saparan, hajattan keluarga di bulan sapar jawa, yaitu hajattan mengundang sanak keluarga dan tetangga untuk saling berkunjung kerumah. Adat ini dilakukan beda waktu antar dusun yang satu dengan yang lain sehingga bisa saling mengundang dan datang. Namun adat ini sudah mulai menipis karena adanya perubahan komunkasi dari berkunjung menjadi SMS di Hp. Kemudian ada satu adat kepercayaan untuk ruwatan seorang anak yang sering disebut dengan anak Gimbal, yaitu rambut dibiarkan menggumpal dan tidak pernah di sisir, tradisi ini kalau beruntung masih bisa anda jumpai di pos pendakian Thekellan, atau di dusun thekellan.
Adat lain seperti Nydran, ritual kirim sesajen di sumber mata air, guna menghormati penunggu sumber mata air untuk agar selalu memberi kemakmuran disekitarnya. Adat kirim bunga saat menjelang Hari raya idul fitri yang disebut nyekar tetap ada di kopeng seperti desa di daerah jawa lain.
.
Religi /Agama, semua agama ada, yang paling banyak adalah Islam dan Kristen hampir berimbang, namun meskipun beda agama mereka tidak mempersoalkan hubungan dan konsep agama masing-masing, yah secara teknis pada umumnya agama di kopeng lebih bersifat KTP belaka.

Adat istiadat di kopeng masih kental dengan nuasa islam hindu, wali songo demak, dan cina keturunan belanda. Namun seiring terjadinya perubahan mental dan proses keturunan yang terus berkembang maka budaya asli desa kopeng sudah mengalami pergeseran yang semula Ritual sekarang sudah menjadi Kesenian belaka. Banyak ditemukan kesenian di desa ini, seperti Sorengan/ prajuritan, warok'an, kethoprak, dan wayang kulit.

LEGENDA  KOPENG

Legenda nama desa kopeng konon dari cerita turun temurun diceritakan  erat kaitannya dengan keberadaan kerajaan islam di jawa tengah yaitu Demak, Wali songo, Gunung Merbabu, dan Rawa pening di Banyubiru Ambarawa 14 km dari kota salatiga.
Cerita ini di mulai dari seorag kesatria sakti mandara guna dari kerajaan Demak yang bernama Senopati Daraka, dengan pusakanya yang  bernama Kyai kukusan (sebutan puncak muhtar) yang konon kesatria  bertapa di gunung merbabu di dusun yang namanya Dakkan (berasal dari kata Daraka) dan ini ada dan termasuk salah satu nama pedusunan di kopeng di sisi barat gunung merbabu.
Dari wali songo, diceritakan bahwa mereka pernah bertemu dan berkumpul di puncak gunung merbabu yang merupakan gunung tertinggi di jawa tengah, mereka berkumpul untuk menentukan siapa pemimpin dari ke-sembilan wali itu, yang kemudian dimana puncak merbabu itu dabadikan dengan nama "kenteng songo" puncak tertinggi di gunung merbabu.
Kemudian nama Kopeng sendiri berasal dari legenda seorang anak sakti mandraguna berkepala manusia dan  berbadan ular, yang kemudian disebut-sebut bernama Baru Klinting (legenda terjadinya rawa pening) Dia bertapa melingkari gunung merbabu sampai ujung ekor bisa bertemu dengan  kepalanya, agar sempurna ujutnya sebagai manusia dan dengan tujuan bisa diakui oleh ayahnya. Namun dalam proses pertapaanya itu ada usaha-usaha dan gangguan alam serta trik dari sang bapak yang memang tidak mau mengakui sang anak tersebut, yaitu berupa menindih ekor sang ular dengan batu besar sehingga sampai "gepeng" atau pipih, nah dimana konon posisi batu besar yang menindih ujung ekor tersebut berada di bukit sisi utara timur Bumi perkemahan Umbul Songo, tidak jauh dari lokasi Treetop Edventure kopeng berada, dari kejahuan batu besar itu nampak sebagai kaki bukit. Dari nama Gepeng inilah maka di peroleh nama KOPENG saat ini.

 Dan cerita inilah konon menjadi awal mula legenda yang sering di dengar dengan Si bocah dekil sakti dengan sapu lidinya, bernama Baru Klinting dengan rawa peningnya, di banyubiru amabarawa JATENG.

ADAT  RITUAL

Adat nuansa ritual yang masih cukup kental adalah Saparan, hajattan keluarga di bulan sapar jawa, yaitu hajattan mengundang sanak keluarga dan tetangga untuk saling berkunjung kerumah. Adat ini dilakukan beda waktu antar dusun yang satu dengan yang lain sehingga bisa saling mengundang dan datang. Namun adat ini sudah mulai menipis karena adanya perubahan komunkasi dari berkunjung menjadi SMS di Hp. Kemudian ada satu adat kepercayaan untuk ruwatan seorang anak yang sering disebut dengan anak Gimbal, yaitu rambut dibiarkan menggumpal dan tidak pernah di sisir, tradisi ini kalau beruntung masih bisa anda jumpai di pos pendakian Thekellan, atau di dusun thekellan.
Adat lain seperti Nydran, ritual kirim sesajen di sumber mata air, guna menghormati penunggu sumber mata air untuk agar selalu memberi kemakmuran disekitarnya. Adat kirim bunga saat menjelang Hari raya idul fitri yang disebut nyekar tetap ada di kopeng seperti desa di daerah jawa lain.
.
Religi /Agama, semua agama ada, yang paling banyak adalah Islam dan Kristen hampir berimbang, namun meskipun beda agama mereka tidak mempersoalkan hubungan dan konsep agama masing-masing, yah secara teknis pada umumnya agama di kopeng lebih bersifat KTP belaka.

Kirim Komentar

Nama
Telp./HP
E-mail

Komentar

Captha

Komentar Facebook

Aparatur Desa

Kepala Desa

REBO SARWOTO

Sekretaris

NUR HASIM

Bendahara

HARUN PURWANTO

Kasi Pemerintahan

LUKAS SUGIONO

Kasi Kesra

TRIYONO

Kasi Umum Perencanaan

IKA SEPTIANI

Kasi Pelayanan

MARO'ON

Kadus Cuntel

JOKO SUSILO

Kadus Kopeng

SIGIT ASMORO

Kadus Sleker

PJ MARO'ON

Kadus Plalar

WAHONO

Kadus Sidomukti

DEWANTORO

Kadus Blancir

HARMAN SARBINI

Kadus Tayeman

YUSUF RAHARJO

Kadus Dukuh

DARMIATI

Kadus Kasiran

RESTU KISAWA JATI

Staff Teknis

GRESELLA PUTRI ERIKA

Staff Teknis

AZIZ PURNAMA

TIM IT

Mr. AP

TIM IT

Mr. DW

Layanan Mandiri
Layanan Mandiri
Layanan Mandiri
Layanan Mandiri

Desa Kopeng

Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah

KEHADIRAN

Hari Mulai Selesai
Senin 08:00:00 15:00:00
Selasa 08:00:00 15:00:00
Rabu 08:00:00 15:00:00
Kamis 08:00:00 15:00:00
Jumat 08:00:00 15:00:00
Sabtu Libur
Minggu Libur

Peta Desa

Lokasi Kantor Desa

Latitude:-7.399940698552377
Longitude:110.41977524757387

Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang - Jawa Tengah

Buka Peta

Wilayah Desa